BUKU TANAH SUCI : SERANGKAIAN PUISI PERJALANAN IBADAH HAJI
Buku Tanah Suci : Serangkaian Puisi Perjalanan Ibadah Haji ini berisi tentang perjalanan ibadah Haji yang ditulis dalam bentuk prosa dan dapat membangkitkan kerinduan kepada Sang Khalik.
Siapa di antara umat Islam yang tidak mengharapkan undangan untuk beribadah Haji di Baitullah? Pasti semua muslim merindukan hal tersebut. Di kala dalam keadaan lemah, pengharapan tersebut tentu saja ingin segera terwujud. Bahkan, ketika usia kita sudah merenta, harapan itu semakin membesar untuk menjadi kenyataan. Inilah yang mungkin direkam secara detail oleh Eddy D. Iskandar tentang perjalanannya dalam melaksanakan ibadah haji.
Dalam sakit Aku berharap sehat Rasanya masih ada beban Bila keinginan Belum jadi kenyataan Setiap kali Mendengar yang pergi Ke Tanah Suci Selalu muncul rasa iri Kapan tiba giliranku? Tahun berlalu Alangkah cepat melaju Aku masih terus menunggu Panggilan itu Usia kian senja Semakin tipis kemungkinan Tapi kurasakan Semakin besar harapan
(Kurindukan Panggilan-Mu dalam Tanah Suci, 2013)
Bagi Anda yang belum menunaikan ibadah haji, buku Tanah Suci : Serangkaian Puisi Perjalanan Ibadah Haji dapat membangkitkan kerinduan kepada Sang Khalik melalui semburan makna yang terjalin dalam seluruh puisinya. Mulai dari keinginan, harapan, dan rasa rindunya yang mendalam untuk menunaikan ibadah haji, perjalanan menuju Makkah, serangkaian ritual haji, hingga perjalanannya kembali ke tanah air, tergambar dengan jelas. Sementara itu, bagi Anda yang sudah melaksanakan ibadah haji, buku ini akan menyingkap lembaran-lembaran memori perjalanan selama di tanah suci Makkah.
Senada dengan hal tersebut, Dr. Halfian Lubis, S.H., M.A., menyebutkan bahwa buku ini merupakan sebuah karya yang sangat indah. Pengalaman penulisnya dalam melaksanakan ibadah haji yang diungkap dengan kata-kata puitis mampu menyingkap memori spiritualitas bagi mereka yang sudah menunaikannya, serta mampu membangkitkan kerinduan bagi mereka yang belum berkunjung ke tanah suci. Buku ini mampu menyisipkan makna ibadah yang dijalankan.
Sebagian besar pengalaman dalam ibadah haji tersebut ditulis dalam bentuk prosa. Hal ini tentu saja dapat memudahkan pembaca dalam mengungkap dan menafsirkan kembali prosesi ibadah haji yang di dalamnya penuh dengan pesan moral dan spiritual. Beragam pengalaman, rasa, hingga setiap peristiwa yang dialami melalui rangkaian kata demi kata mampu meneteskan air mata. Tetesan tersebut merupakan salah satu bukti pengakuan seorang hamba kepada Tuhannya atas seluruh perbuatan yang telah dilakukannya.
Ulasan
There are no reviews yet