Filsafat Yunani Klasik: Relevansinya untuk Abad Ke-21 Edisi Revisi Kedua
*Harga di atas untuk Pulau Jawa
Rp115.000,00 Harga Luar Pulau Jawa
Rp115.000,00 Harga Indonesia Timur
Penerbit : Yrama Widya
ISBN : 978-623-205-660-2
Penulis : Budiono Kusumohamidjojo
Tebal : 328 Hlm
Jenis Cetakan : Bookpaper, Black and White
Ukuran : 15,5 × 24 cm
Terbit : Agustus 2022
Buku Filsafat Yunani Klasik: Relevansinya untuk Abad Ke-21 - Edisi Revisi Kedua Peradaban dunia kita sekarang, terutama teknologinya, banyak bertopang pada premis-premis yang semula digariskan dalam filsafat Yunani kuno. Di zamannya, premis-premis filsafat Yunani kuno itu bermuara dalam pengetahuan di bidang astronomi, fisika, mathematik, biologi dan medik. Banyak di antara konsep-konsepnya masih berlaku dan masih populer hingga ke zaman kita bukan hanya di bidang-bidang astronomi, fisika, mathematik, biologi dan medik, tetapi juga dan terutama di bidang politik. Bukankah istilahistilah seperti “politik”, “demokrasi”, “ekonomi” atau “ideologi” berakar dalam khazanah filosofi Yunani kuno? Dunia juga jarang menyadari sejarah, bahwa peradaban Arab telah banyak berperanan dalam menggali dan mengangkat kembali khazanah filsafat Yunani klasik seperti yang antara lain diungkapkan oleh Karen Armstrong dalam bukunya The History of God (1995). Dengan menggali kembali filsafat Yunani klasik kita akan menyadari, bahwa untuk sebagian besar persoalan-persoalan dunia modern sudah mulai diwacanakan oleh para pemikir Yunani kuno itu. Dan untuk sebagian besar, para pemikir filsafat modern dan bahkan post-modern sebenarnya hanya sekadar melanjutkan diskursus yang sudah mereka mulai dua setengah milenia yang lalu dan membacanya dalam perspektif zaman mereka masing-masing. Dengan mengaktualisasikan filsafat Yunani klasik kita hendak menjauhkan diri dari sikap menerima atau mengulangi berbagai kekeliruan dan ketidakbenaran yang sebetulnya sudah pernah diungkapkan oleh para filosof Yunani kuno, dan kalau bisa malahan memperbaiki jawaban yang sudah mereka rumuskan, dan lebih lagi, juga berusaha untuk menemukan jawaban yang lebih benar untuk berbagai pertanyaan yang mereka belum jawab atau salah menjawabnya. Tidak mengherankan jika seorang seperti Bung Hatta (Mohammad Hatta, 1902–1980) yang mengaku bukan filosof memandang penting untuk mengajarkan filsafat Yunani klasik yang diketahuinya dalam pengasingannya oleh Belanda dan kemudian menuliskan bahan pengajarannya itu, tidak lain supaya kita bisa belajar banyak daripadanya (Alam Pikiran Yunani, 1941).
Berat | 340 gram |
---|
Produk Terkait
-
Sejarah Filsafat Tiongkok: Suatu Pengantar Komprehensif
Rp122.000 Tambah ke keranjangDinilai 0 dari 5
Ulasan
There are no reviews yet