Proses Terjadinya Masyarakat (Kebhinnekaan Masyarakat)

1567482643_Tari_Perang_thumb

Proses Terjadinya Masyarakat (Kebhinnekaan Masyarakat). Dikutip dari buku “Kebhinnekaan Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia” karya Budiono Kusumohamidjojo (2022), bahwa proses terjadinya masyarakat dapat dijelaskan dari dua prinsip pengelompok manusia, yaitu:

  1. berdasarkan garis genealogis: keluarga batih (nuclear family), keluarga besar (extended family), marga (clan), suku bangsa (tribe), etnik, dan akhirnya ras;
  2. berdasarkan kategori organisasi: kelompok sebaya (peer group), kerumunan (crowd), komunitas band (band community), komunitas desa, bangsa/nation, dan masyarakat.

    Bagaimana dengan pembentukan masyarakat di Indonesia? Masyarakat Indonesia terbentuk melalui proses gabungan dari kedua prinsip tersebut. Namun, di sebagian masyarakat tertentu ada yang lebih dominan dengan prinsip genealogis dan diseabgian lainnya ditentukan dengan prinsip organisasi. Budiono Kusumohamidjojo (2022), memaparkan lebih jelas kedua prinspi pengelompokan masyarakat tersebut sebagai berikut.

1. Prinsip Pengelompokan Manusia Berdasarkan Garis Genealogis

       Banyak teori yang berusaha untuk menjelaskan bagaimana manusia berkembang-biak hingga mencapai tingkat seperti yang kita alami sekarang (jumlah manusia sekarang (tahun 2022) ditaksir sebanyak 8 miliar orang). Meskipun demikian, pada umumnya terdapat kesepakatan di kalangan para ahli antropologi, bahwa besaran kehidupan bersama manusia yang paling kecil adalah apa yang kita sebut nuclear family, atau dalam bahasa kita lazim disebut sebagai “keluarga batih”

Sumber: Annushka Ahuja (www.pexels.com)
Sumber: Annushka Ahuja (www.pexels.com)

       Standar dari suatu keluarga batih adalah kehidupan bersama yang dijalani oleh sepasang pria dan wanita dewasa beserta anak-anak yang dihasilkan dari hubungan seksual di antara pasangan dewasa tadi. Jika keluarga batih yang terdiri dari dua generasi itu berkembang dan mencakup anggota keluarga yang meliputi juga generasi-generasi yang lebih jauh, maka terbentuklah extended family, atau disebut “keluarga besar”.

Genealogi dari suatu keluarga besar bersifat relatif, karena ke dalamnya bisa bergabung anggota keluarga yang berasal dari garis keturunan ibu (matrilineal) atau ayah (patrilineal) atau juga dari keduanya (parental).

     Jika keluarga besar tersebut berkembang secara konsisten menurut salah satu garis keturunan saja maka akan membentuk clan (Eng: marga). Gabungan dari sejumlah clan akan menghasilkan suatu suku bangsa, dan  gabungan dari sejumlah suku bangsa akan membentuk suatu etnik.

      Prinsip pengelompokan manusia berdasarkan garis genealogis adalah prinsip pengelompokan yang berlangsung secara biologis, dan pengelompokan manusia berdasarkan prinsip biologis yang paling besar adalah Ras. Pembahasan Ras dibahas lebih jauh pada bagian lain di buku ini: 

       Di samping itu juga diakui luas, bahwa sebagian besar suku-bangsa di Indonesia pada akhirnya merupakan hasil dari percampuran antar-ras, atau paling sedikit antar-etnik. Jadi sebenarnya kita bisa mempertanyakan, bagaimana pengertian “orang Indonesia asli”?

2. Prinsip Pengelompokan Manusia Berdasarkan Kategori Organisasi

Menurut observasi, pengelompokan itu bisa terjadi juga berdasarkan prinsip organisatoris yang meliputi (1) intensitas perjumpaan, (2) berdasarkan kesamaan kepentingan, (3) berdasarkan lama atau singkatnya relasi yang terjalin, serta (4) berdasarkan cara berorganisasi. Beberapa contoh dari keempat kategori tersebut yaitu:

  • kelompok sebaya (peer group) merupakan kelompok yang terkecil dan seringkali dapat diamati pada kelompok bermain anak-anak dan anak remaja;
  • kerumunan (crowd), yang sering dapat diamati sebagai suatu kelompok manusia yang berada bersama karena suatu kepentingan sesaat atau jangka pendek, misalnya penonton pertandingan sepakbola;
  • Class, yang terbentuk di antara orang-orang yang memiliki kepentingan prinsipal yang sama, misalnya class konsumen atau class pedagang kecil;
  • kelompok band, Suatu kelompok manusia yang berada bersama karena kepentingan bersama yang mereka capai melalui kerjasama. Contohnya kelompok pemburu;
  • komunitas desa, kelompok manusia lebih besar, yang berada bersama karena kepentingan bersama dan berusaha mencapainya secara menetap dan melalui organisasi. Contohnya kelompok petani.
  • bangsa, kumpulan komunitas yang terbentuk melalui proses dan mekanisme yang semakin kompleks.

Dari uraian pengelompokan tadi, apakah sebenarnya masyarakat itu? Menurut Budiono, masyarakat dapat diartikan sebagai kelompok manusia yang hidup relatif sebagai kebersamaan berdasarkan suatu tatanan kebudayaan tertentu. Artinya, adalah kebudayaan yang menjadi ciri identifikatif dari suatu kelompok masyarakat tertentu.

Tetapi untuk menjadi suatu masyarakat, suatu kelompok manusia biasanya “menganut” beberapa kategori pengelompokan relatif sekaligus. Ada sejumlah masyarakat yang mengikatkan diri karena faktor ras, bahasa, agama dan kebiasaan yang sama.

Bagikan Artikel!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top