Buku Merajut Kerukunan Merawat Kemajemukan ini merupakan buku yang berisi percik-percik pemikiran yang bersifat reflektif serta kontemplatif dalam merespons zaman.

Renungan seorang pendeta tentang berbagai persoalan bangsa termasuk hubungan lintas agama, lintas budaya, dan lintas etnis, patut menjadi bahan renungan kita semua. Indonesia, sekalipun dihuni oleh mayoritas Muslim, masyarakat kita bercorak pluralistik yang kaya, yang perlu kita kawal bersama.

(Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif Tokoh Muhammadiyah)

Pancasila, hemat saya merupakan common platform yang viable bagi Indonesia yang multietnik, multiagama, dan multikultural. Karena itu, revitalisasi, rejuvenasi, dan reaktualisasi Pancasila sangat urgen di tengah transisi demokrasi yang masih berlanjut di tanah air. Karya Pdt. Weinata Sairin ini tidak ragu lagi merupakan kontribusi penting untuk revitalisasi, rejuvenasi, dan reaktualisasi Pancasila.

(Prof. Dr. Azyumardi Azra Guru Besar Sejarah dan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta)

Saya mengenal Pdt. Weinata Sairin sebagai penulis produktif yang sangat peduli terhadap harmonisasi hubungan antarumat beragama. Melalui tulisan-tulisan dalam buku ini, penulis mengingatkan para pembaca tentang pentingnya dibangun terus hubungan dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

(Prof. Dr. H. Yunan Yusuf Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta)

Yang dapat saya rasakan kalau saya membaca tulisan-tulisan Bapak Pdt. Weinata ialah bahwa ia menulis tidak hanya dengan pikiran, tetapi dengan hati; ia tidak hanya melempar gagasan, tetapi berjuang dan mengajak orang lain untuk melibatkan diri dalam perjuangan untuk mewujudkan yang ia tuliskan. Gagasan, perjuangan, dan ajakan untuk berjuang dalam hal-hal yang begitu penting seperti Reaktualisasi Pancasila, Kerukunan, Pendidikan dan Gereja, pantas untuk kita sambut dengan gembira.

(Prof. Dr. Mgr. Ign. Suharyo Uskup Agung Jakarta dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia)

Agama semestinya berfungsi sebagai alat pencerahan dan pembebasan. Pergumulan keagamaan di tengah masyarakat yang majemuk, dan bagaimana membuat agama hingga menjadi sarana pencerahan dan pembebasan, merupakan perjuangan dari penulis buku ini. Sebagai seorang pengamat kehidupan beragama, ia dengan sangat cermat telah menganalisa situasi keagamaan di Indonesia.

(Dr. Bambang Widjaja Persekutuan Injili Indonesia)